Sabtu, 16 Januari 2016

You Should Have Known

Mungkin kelak saatnya kamu perlu mengerti bahwa dibalik kesenanganku mencari kesenangan diluar bersama teman-temanku, bepergian kesana kemari menghabiskan sebagian waktuku. Sampai-sampai menghabiskan sebagian uang hasil jerih payahku hanya untuk mendapatkan kebahagiaan diluar.
Aku tidak merokok, apalagi minum-minuman yang tidak selayaknya diminum. Aku selalu berusaha menjaga diriku sebaik-baiknya. Aku paham betul aku wanita, aku sudah tahu betul mengenai kodratku sebagai wanita dan harus seperti apa aku bertingkah laku, aku tahu betul.

Kamu perlu tahu bahwa aku hanya mencari kebahagiaan yang tidak ku dapatkan di rumahku sendiri.
Kamu ataupun mereka takkan pernah tahu bagaimana orangtua ku memperlakukanku, mereka menganggapku seperti aku yang masih bocah berumur 5tahun, padahal aku sudah dewasa. Begitu protective nya mereka memperlakukanku. Dan sampai sedewasa ini pun mereka masih tetap begitu. Sampai banyak sekali teman-temanku yang menanyakan bahkan kadang juga mengeluhkan kenapa orang tuaku sampai sebegitunya memperlakukanku.
Aku hanya berusaha menyibukkan diri dari rasa jenuh, bosan, dan sedihku.
Aku hanya melampiaskan semua rasa kecewa, sakit, sedih, pahit, trauma masa lalu dan termasuk kesibukanmu.

Aku butuh udara segar tuk tetap memahami bahwa hidup ini adil, bahwa hidup ini masih berpihak kepadaku dan takkan membiarkanmu merasa kehilangan kebahagiaanmu hanya tuk membahagiakanku, aku tidak akan merampas waktumu, aku tidak sejahat itu.
Aku butuh udara segar diluar, hanya untuk memahami bahwa tak semua orang yang aku sayangi mempunyai banyak waktu untukku sehingga aku tak mau menggantungkan kebahagiaanku pada mereka dan tak ingin menambah beban hidup mereka hanya untuk membuatku bahagia.

Jadi, apa salah jika aku hanya ingin membahagiakan diriku sendiri?
Aku kapok, aku trauma, aku lelah, sudah terlalu lelah menggantungkan kebahagiaan pada orang lain.
Kamu perlu tahu bahwa hati ini tak sekuat raga ini, jiwa ini tak sekuat rasa ini.

Aku hanya wanita yang kuat diluar, namun tidak dengan hatiku.
Aku harus menahan diriku sendiri agar tidak jatuh terlalu dalam ketika perasaanku mulai tenggelam oleh apa yang dinamakan "cinta".
Aku harus mengeraskan diriku agar tak mempercayai seseorang sepenuhnya.
Aku harus menjaga hatiku sendiri agar dijauhkan dari luka.

Semoga aku selalu diberi kesabaran, untuk memahami, memaklumi tiap-tiap kesibukanmu.
Semoga aku selalu diberi hati yang lapang, tanpa mengeluh, untuk tetap selalu menghargai tiap-tiap waktumu yang kau berikan untukku yang entah itu hanya beberapa jam, beberapa menit bahkan beberapa detik.
Semoga selalu diberi kekuatan untuk menjauhkan diri dari pikiran-pikiran negatif yang berlalu lalang tentangmu.

Aku harus menyadarkan diriku sendiri bahwa mungkin aku memang bukan menjadi prioritasmu, bahwa mungkin aku hanyalah sesuatu ataupun seseorang yang kesekian dari segala hal-hal ataupun dari segala orang-orang yang kau anggap penting dalam hidupmu.
Aku harus meyakinkan diriku sendiri bahwa mungkin aku belum bisa menjadi bagian dari hidupmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar