Minggu, 31 Januari 2016

Hei "kekasih"

Selamat pagi, siang, sore dan malam "hei kekasihku.."
Semoga kabarmu selalu baik, semoga jiwamu selalu sehat.
Semoga Tuhan senantiasa selalu menyertaimu.
Semoga segala usaha dan pekerjaanmu, selalu dilancarkan.
Semoga bintang malam tak lelah menjagamu dalam tidurmu yang lelap.
Semoga langit tak pernah bosan tuk menyampaikan tiap-tiap doaku kepada Tuhan untukmu.
Kamu memang bukan lelaki pertama datang dalam hidupku.
Memang ku akui, sudah banyak lelaki yang datang silih berganti, datang dan pergi, hadir dan hilang begitu saja dari kehidupanku.
Namun memang, kamu yang paling mengerti, paling tahu apa-apa saja kesukaanku.
Banyak sedikitnya waktu yang kau punya, dari waktu yang mau kau bagi untukku dan dari niat dalam dirimu tuk menemuiku, itu saja sudah lebih dari cukup untukku
Kamu bukan lelaki romantis, seperti lelaki lainnya. Kamu juga lelaki yang cuek, tak seperhatian lelaki lainnya. Kamu juga bukan lelaki kaya ataupun mapan, mengertilah aku tak butuhkan itu sayang. Aku tidak pernah meminta apapun, menuntut apapun kepadamu.
Aku hanya meminta sedikit waktumu untukku, sekedar bertemu dan berbincang denganku, meskipun waktu tak melulu berpihak pada rindu yang kerap kali muncul.
Yakinkan aku bahwa jarak bukanlah penghalang bagi hubungan kita.
Berusahalah membuatku menumbuhkan rasa kepercayaanku kepadamu, meski keadaan sering tak berpihak kepada kita.
Aku mengerti betul bagaimana sikapmu, sifatmu, baik burukmu.
Aku coba memahami sedikit demi sedikit, menyelami sisi-sisimu dari setiap kelebihan hingga kelemahanmu.
Dari sikapmu yang jarang mengabariku, dari sikap cuekmu terhadapku, dari kurangnya pengertianmu.
Terluka? Itu pasti.
Karna cinta dengan luka itu sepaket bukan?
Lelah? Ya, aku akui kadang aku merasa lelah dengan sikapmu.
Namun, menyerah dengan begitu mudahnya itu bukanlah diriku.
Karna yang aku tahu bahwa cinta itu pengorbanan.
Berkorban waktu, tenaga, dan bahkan juga perasaan.
Kita harus melemahkan ego kita sendiri, jika tak ingin hubungannya berakhir.
Karna aku tahu betul bahwa hubungan yang berakhir karna ego akan berakibat fatal, yang 1 akan menyesal dan 1 yang lain bisa saja menjadi benci karna begitu terlukanya.
Kamu tahu betul bahwa aku begitu mencintai hujan, kopi cappuccinno, ice cream, doraemon dan hal lainnya lagi.
Kamu begitu menyelamiku, memahami, mengerti apa-apa saja yang aku sukai.
Aku menyukai segala bentuk usahamu untuk membahagiakanku, segala bentuk usaha dari kesederhanaanmu.
Aku pecinta kopi, memang. Tapi aku bukan pecandu kopi.
Namun mencintaimu adalah candu, bagaimana aku terus ingin tenggelam dalam kehangatan cintamu.
Bertemu denganmu adalah candu, karna aku tak mengerti entah sampai kapan aku akan bosan tuk bertemu denganmu lagi dan lagi.
Dan percayalah bahwa setiap harinya aku memupuk setiap kali kerinduan itu muncul, aku menabung rindu kepadamu.
Jangan pernah menyerah terhadap apapun sayang, percayalah bahwa apa yang baik pasti kelak akan dilancarkan jalannya, pasti kelak akan berpihak kepadamu. Apapun itu.
Percayalah aku selalu memelukmu sayang, entah melalui hujan yang membasahi tubuhmu ataupun angin yang berhembus di hadapanmu.
Percayalah bahwa tiap malam ku panjatkan doa untukmu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Semoga saja di ijinkan-Nya dapat selalu seperti ini.
Semoga saja di kehendaki-Nya selalu bersama seperti sekarang ini.
Semoga saja Tuhan berpihak pada takdir kita.
Semoga saja. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar